Kamis, 03 November 2011

Pluralisme Agama

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.”
(QS. Ali ‘Imran: 85)

Prularisme Adalah Faham Sesat
Pemahaman kelompok pluralisme ini, diantaranya:

1. Mereka mengatakan semua adalah sama, semuanya menuju jalan kebenaran, maka menurut mereka Islam bukanlah agama yang paling benar.

2. Mereka mengatakan surga itu satu, tapi terdiri dari banyak pintu dan kamar, tiap pintu adalah jalan pemeluk tiap agama memasuki surganya.

3. Mereka mengatakan kita tidak mengetahui kebenaran absolute, kita hanya dapat mengetahui hanya sejauh pemahaman kita. Maksud mereka, kebenaran yang kita yakini tak lain adalah kebenaran sepihak, bukanlah kebenaran mutlak.

4. Mereka mengatakan semua agama harus didudukan pada posisi yang sejajar, sederajat, tidak boleh ada yang mengklaim lebih tinggi, lebih benar, atau yang paling benar.

5. Mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an bukanlah Kalam Allah, hanya sebagai produk budaya, atau sebagai hasil pemikiran dari seorang manusia. Sehingga karena Al-Qur’an itu hanya sebagai produk manusia, maka perlu direvisi karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman.

Aqidah Muslim Mengenai Islam
Setiap muslim wajib meyakini beberapa hal sebagai bentuk kesempurnaan aqidahnya dan bila terkurang maka akan tercacatlah aqidahnya. Adapun hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Islam satu-satunya agama yang benar, yang datang dari Allah dan diridhoi-Nya. Hal ini didasarkan kepada:
a. Al-Qur’an:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman: “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu. Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Al-Jatsiyah: 18)
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 19)

b. Hadits Nabi:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan itu semua, maka mereka terjaga dariku darah dan hartanya kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka atas Allah.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dari Ibnu ‘Umar)

Jadi berdasarkan keterangan dari Al-Qur’an dan hadits Nabi tersebut di atas, maka terlihatlah kesalahan dan pertentangan dari pernyataan bahwa semua agama adalah sama.

2. Islam menghapuskan Agama-agama sebelumnya
Hal ini didasarkan:
a. Al-Qur’an:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)

b. Hadits Nabi:
Bahwasanya Umar bin Khaththab mendatangi Nabi sembari membawa kitab yang didapatnya dari sebagian Ahli Kitab. Umar pun membacakannya kepada Nabi. Tiba-tiba beliau marah dan bersabda, “Wahai Ibnul Khaththab! Apakah engkau masih ragu-ragu tentang Al-Qur’an?! Demi yang jiwaku yang berada di tangan-Nya, sunguh aku telah mendatangkan kepada kalian sesuatu yang jelas terang-benderang (Al-Qur’an)… Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya seandainya Musa hidup, tidaklah ia memakainya kecuali mengikutiku..” (HR. Ahmad)

3. Orang Yang Tidak Masuk Dalam Islam adalah Kafir dan semuanya masuk Neraka
Hal ini didasarkan atas:
a. Al-Qur’an:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al-Maidah: 73)

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa’: 136)

“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS. Al-Baqarah: 6-7)

“Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS. Al-Hajj: 72)

“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.” (QS. Al-Hajj: 19)

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS. Al-Faathir: 36)

“Demi Allah yang jiwa Muhammad berad di tangan-Nya, tidak ada seorangpun dari umat manusia yang mendengar kerasulanku, baik ia seorang Yahudi maupun Nasrani lalu mati dalam keadaan belum beriman kepada ajaran yang kubawa, melainkan ia pasti termasuk penduduk neraka”. (HR. Muslim)

Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menerangkan keadaan orang kafir di neraka jahanam. Rasulullah bersabda: “Gigi geraham atau gigi taring orang kafir itu sebesar gunung Uhud dan kekasaran kulitnya adalah sejauh perjalanan tiga hari.” (HR. Muslim)

4. Al-Qur’an adalah Kalamullah, bukan ciptaan manusia.
Seorang muslim wajib meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah, bukanlah ciptaan manusia, dan tetap berlaku pada setiap tempat dan waktu sampai akhir zaman.

Hal tersebut didasarkan kepada:
“Sesungguhnya telah Kami turunkan AI-Quran dan sesungguhnya Kami akan menjaganya.” (QS. Al-Hijr: 9)
 
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisaa: 82)

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruh- nya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’: 28)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah bahwa aku telah diberi (diturunkan kepadaku) Al Qur’an dan dan yang serupa dengannya (yaitu As-Sunnah) bersamanya.” (HR Ahmad).

Maka wajiblah bagi kita berpegang teguh dengan apa-apa yang datang dari Allah dan rasul-Nya sampai akhir hayat kita dan mati dalam keadaan Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an agar kita istiqomah dalam Islam, “Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam” (QS. Al-Baqarah: 132)