Tinggalkan Perkara yang Sia-Sia
Abu Zakariya
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.
Seorang muslim tidak sibuk dengan perkara yang sia-sia
Sesungguhnya islam adalah agama yang penuh keindahan, yang memerintahkan manusia untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya baik di dunia maupun akhirat. Sebaliknya islam memperingatkan dari hal-hal yang tidak berguna atau kurang bermanfaat bagi manusia. Untuk itu hendaknya bagi seorang muslim tidak menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang tidak membawa manfaat bagi dirinya. Meskipun kadangkala perkara tersebut adalah perkara yang mubah. Karena kadang kala hal tersebut menyibukkan dirinya dari melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata , telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
من حسن إسلام المرء ترك ما لا يعنيه
Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya [1]
Betapa banyak kita dapati sekarang orang-orang yang sibuk pada hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan sibuk dengan maksiat dan hal yang dilarang lainnya. Sebaliknya, dalam kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat mereka lalai. Jika waktu telah habis dengan hal-hal tidak bermanfaat maka terlewatkan sudah hal-hal yang penting dan bermanfaat seperti ibadah, menuntut ilmu, bekerja dan lainnya. Atau minimal hal-hal tersebut membuatnya lelah sehingga tidak optimal melakukan hal-hal yang bermanfaat yang semestinya dikerjakan.
Jangan banyak bicara yang tidak berfaedah
Berkata Syaikh Muhammad bin Sholeh al Utsaimin, “Sesunggunya barangsiapa sibuk dengan sesuatu yang tidak bermanfaat maka dengan demikian tidak bagus keislamannya. Dan ini terjadi banyak pada sebagian manusia, kalian dapatkan mereka berbicara pada hal-hal yang tidak berguna. Sebagian manusia bertanya tentang hal-hal yang tidak bermanfaat dan masuk pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Semua hal tersebut menunjukkan lemahnya keislaman (mereka)” [2].
Berlebihan dalam bicara yang tidak bermanfaat dan bertele-tele dengannya sehingga membuat hati keras dan melupakan dzikrullah. Padahal Rasulullah bersabda ,
من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam …[3].
Seorang muslim hendaknya selalu semangat dalam hal-hal yang bermanfaat
Betapa indah pesan dan nasehat yang disampaikan Rasulullah,
احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تعجزن، وإن أصابك شيء فلا تقل لو أني فعلت لكان كذا وكذا؛ ولكن قل: قدر الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان
Bersemangatlah kamu terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Allah dan jangan merasa lemah. Dan jika meminpamu sesuatu maka jangan katakan andaikata dulu saya melakukan begini pasti akan begini dan begini, tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Allah dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi. [4]
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rosulullah serta keluarga dan sahabatnya.
Sumber :
Artikel : www.thaybah.or.id / www.ukhuwahislamiah.com
Notes:
[1]. Tirmidzi (2318), Ibnu Majah (3976). Dihasankan oleh Tirmidzi
[2]. Syarah Arbain Nawawi, Syaikh Muhammad bin Sholeh al Utsaimin (hal.182, syarah hadist ke 12)
[3]. Bukhari (6018), Muslim ( 47) dari sahabat Abu Hurairah
[4]. HR Muslim dari sahabat Abu Hurairah