Kamis, 10 Juli 2008

BIDADARI

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 25)

Sifat-sifat Bidadari:
Memakai Kerudung Yang Indah
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari disebutkan, “Kerudung yang bertengger di kepalanya, lebih bagus dan lebih indah daripada dunia dan seisinya.” Juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, “Sesungguhnya kerudung wanita surga lebih baik daripada dunia, ditambah satu dunia lagi.”
Kalau keindahan kerudungnya saja sudah demikian, bagaimana dengan keindahan si pemakai? Tentu lebih Indah lagi. Maha Suci ALLAH yang menciptakan dengan sempurna segala sesuatu.

Putih Wajah dan Tubuhnya
Dalam bahasa arab bidadari disebut dengan “Hauraa” atau “Huurun ‘Iin” yang artinya “Yang putih bersih, mulus tidak cacat, tidak ada flek hitam atau jerawat.” Jadi tidak diragukan lagi putih mulusnya bidadari surga.

Sabda Rasulullah SAW, “Kalau bidadari menampakkan wajahnya, terpancar keindahan antara langit dan bumi.” (HR. Ibnu Abid Dunya & Al-Bazzar)
Sehubungan dengan firman ALLAH dalam Surat Ar-Rahman: 58, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Penghuni surga bisa bercermin melihat wajahnya di pipi bidadari yang mulus itu.” (HR. Baihaqi dan Al-Hakim)
“Masing-masing penghuni surga memiliki dua istri yang mulus sehingga sumsumnya kelihatan dari balik betisnya yang indah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Cantik Rupanya, Elok Parasnya
Bidadari yang disediakan disurga tidak hanya putih mulus, tetapi juga cantik jelita dan penuh pesona. ALLAH berfirman,“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar-Rahman: 70)
Al-Alusi berpendapat, “Yang dimaksud cantik dalam ayat itu adalah kecantikan luar dalam. Bentuk yang cantik dan akhlaknya juga cantik.

Suci Murni Tiada Noda
ALLAH SWT selalu menyebut kata “Istri-istri yang disucikan” bagi bidadari, yaitu dalam surat Al-Baqarah, Ali Imran dan An-Nisaa’. Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan suci adalah bersih dari segala kotoran dan penyakit. Mujahid berpendapat, seperti dikutip Al-Qurthubi dalam tafsirnya bahwa bidadari di surga tidak akan mengeluarkan air seni, kotoran, madzi, mani, ingus, bersin, lendir, tidak hamil dan tidak akan melahirkan. Pendeknya, segala macam bentuk kotoran dan penyakit tidak ada dalam kamus bidadari; yang ada hanyalah kenikmatan, kelezatan, kekekalan dan keabadian.

Perawan Ting-Ting Sepanjang Masa
Dalam surat Al-Waaqi’ah: 36, ALLAH SWT berfirman, “Dan, KAMI jadikan mereka gadis-gadis perawan.”
Mengomentari ayat ini, Al-Amsi dalam Tafsir Ruhul Ma’ani menyampaikan hadits Nabi SAW, “Para wanita yang masuk surga, juga bidadari-bidadari, mereka menjadi perawan sepanjang zaman. Setiap selesai berhubungan intim, mereka dikembalikan keperawanannya oleh ALLAH.” (HR. Thabrani)
Jadi, keperawanan tidak akan hilang, karena berhubungan intim. Perlu diketahui bahwa dalam “merobek” selaput keperawanan, sang perawan tidak akan mengalami kesakitan dan tidak mengeluarkan darah.

Harum Tubuhnya Mempesona
Untuk menggambarkan sifat ini, Rasulullah SAW bersabda, “Jika sehelai saja dari rambut bidadari jatuh, niscaya wanginya akan meliputi seluruh timur dan barat.” (HR. Ath-Thabrani)
“Jika wanita surga ke Bumi niscaya wanginya akan memenuhi seluruh Bumi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Penuh Gelora Cinta
ALLAH SWT menggambarkan bidadari itu sebagai wanita yang penuh gelora cinta. Dalam surah Al-Waaqi’ah: 37, ALLAH berfirman,
“Penuh cinta lagi sebaya umurnya.”
Menurut Abu Ubaidah dalam kitabnya, Majazul-Qur’an, yang dimaksud dengan penuh cinta di sini adalah pelayanan yang baik dan penuh kepada suami. Dan Ibnu Arabi mengatakan penuh cinta dimaksud adalah tunduk dan patuh serta sayang kepada suami.

Sebaya Umurnya
Seperti yang disebutkan dalam surat Al-Waaqi’ah: 37,
“Penuh cinta lagi sebaya umurnya.”
“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.” (QS. Shaad: 52)
Para pakar tafsir seperti Ibnu Abbas, Mujahid, Hasan Bashri, Ikrimah dan Qatadah sepakat yang di maksud dengan atraab adalah sebaya umurnya. Rata-rata mereka berumur 33 tahun. Begitu juga pasangan mereka. Kesamaan usia tentunya sangat mempengaruhi kemesraan dan kehangatan mereka di surga.
Abu Hayyan dalam tafsirnya, Al-Bahrul Muhith menyatakan, “Mereka sebaya dalam umur, bentuk tubuh, serta kecantikan, karena mereka diciptakan langsung oleh ALLAH dalam keadaaan itu (tanpa proses kelahiran).”

Suci Belum Tersentuh Sebelumnya
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar-Rahman: 56)
“Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar-Rahman: 74)
Itulah pemberitahuan dari ALLAH bahwa kelezatan yang sempurna terdapat pada wanita yang suci murni yang belum pernah tersentuh siapapun. Ada kebanggan tersendiri dalam hal ini. Jadi orang-orang yang beriman itu betul-betul mendapatkan bidadari yang masih orisinal belum tersentuh.

Untuk Siapa Bidadari?
Ibnul Qayim berkata, “Orang yang paling sempurna menikmati (mendapatkan) bidadari adalah yang paling sempurna menjaga tubuhnya dari sesuatu yang diharamkan (di dunia). Orang yang minum khamr (minuman keras) di dunia, tidak akan meminumnya di akhirat, begitu juga laki-laki yang sering memakai sutra dan perhiasan emas atau menggunakan piring emas, tidak akan mungkin di akhirat nanti ia memakainya. Diriwwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya khamr, sutra, emas itu bagi mereka (non muslim) dan bagi kamu sekalian (muslim) di akhirat.”

Oleh karena itu, orang yang mengobral kesenangan di dunia, dia tidak akan mendapatkannya di akhirat. Begitu juga sebaliknya, orang yang zuhud, tidak menjadikan kesenangan dunia sebagai tujuan, melainkan sebagai wasilah untuk ber-taqarrub kepada ALLAH SWT, maka kesenangan dari ALLAH itu telah menunggunya dengan setia. Oleh karena itu, mumpung kita masih kuat, mari kita gunakan kesempatan untuk bersabar sesaat di dunia, untuk meraih kesenangan akhirat yang abadi. Karena sesungguhnya, kenikmatan dunia ini tidak ada seujung kuku pun dibandingkan dengan kesenangan akhirat.

Siapa Yang Paling Banyak Memiliki Bidadari
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang di antara mereka (Ahli Surga) beristrikan dua bidadari yang masing-masing memiliki tujuh puluh perhiasan.” (HR. Tarmidzi)
“Orang yang mati sahid di mata ALLAH mempunyai tujuh keistimewaan: diampuni dosanya seketika, dapat melihat tempatnya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, merasa aman dan tentram di hari pengadilan, diletakkan di kepalanya mahkota ketenangan yang setiap satu permata darinya lebih bak dari dunia dan isinya, dikawinkan dengan tujuh puluh bidadari, dan bisa memberi syafaat kepada tujuh puluh kerabat dan keluarganya.

Bagaimana dengan Wanita (dunia) Yang Masuk Surga?
Wanita dunia yang masuk surga sama dengan pria, juga dikelilingi oleh kesenangan, bahkan sebagian wanita lebih tinggi derajatnya daripada laki-laki. ALLAH berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan KAMI berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan KAMI beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Maka istri-istri di dunia, tetap menjadi permaisuri di surga bersama dayang-dayang bidadari. Begitu juga gadis yang belum kawin di dunia, akan mendapatkan pasangan (laki-laki dari jenis manusia) yang sesuai dengan kehendaknya.
Mengenai wanita-wanita janda yang pernah kawin berkali-kali di dunia siapa yang akan menjadi suaminya? Maka kelak ia akan menjadi istri dari suaminya yang terakhir berdasarkan pada hadits dari Mua’wiyah. Dan ada juga yang berpendapat bahwa ia bebas memilih siapa di antara suami-suaminya terdahulu bergantung kecintaannya dan kesayangan dia di dunia.
Inilah sekelumit gambaran tentang Bidadari surga yang kecantikannya belum terbayangkan oleh siapapun dan tak akan mampu kita membayangkannya. Agar lebih memuaskan saya sarankan anda sendiri untuk masuk surga agar dapat menikmati kecantikannya.


Sumber : Bertemu Bidadari di Surga,
Abu M. Jamal Ismal, GIP