Minggu, 20 Juli 2008

KEUTAMAAN ILMU

KEUTAMAAN ILMU

“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

Ilmu adalah karunia ALLAH kepada manusia dan dengan ilmu pula ALLAH menjadikan seorang hamba menjadi mulia atau hina. Adam telah dimuliakan oleh ALLAH dibanding dengan para makhluk-NYA yang lain adalah karena ilmu, sehingga para malaikat yang mulia diperintahkan pula oleh ALLAH untuk bersujud kepadanya. Juga karena ilmu pula, maka Adam berhak menjadi khalifah di muka bumi.

Kita dapat menyaksikan pengaruh ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Sejarah Islam telah membuktikannya. Islam pernah mengalami zaman keemasan karena pada saat itu perhatian umat Islam terhadap ilmu pengetahuan sangat tinggi. Sedang pada saat itu benua Eropa dalam masa kegelapan.

Namun sangat disayangkan, apabila di saat ini kita melihat dan merasakan kemunduran umat Islam diberbagai bidang kehidupan. Hal ini dikarenakan telah berkurangnya perhatian umat Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Berbagai kemunduran itu terjadi dalam seluruh bidang keilmuan. Padahal Islam menaruh perhatian yang sangat besar bagi ilmu pengetahuan, baik itu ilmu agama dan juga ilmu pengetahuan umum yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kemashlahatan manusia di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memberikan perhatian yang lebih terhadap perkembangan ilmu, terutama sekali ilmu agama yang menyangkut keselamatan di dunia dan akhirat

KEUTAMAAN ILMU

Beberapa keutamaan ilmu itu antara lain:

1. ALLAH meninggikan derajat orang yang berilmu.

“Niscaya ALLAH akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujaadilah: 11)
Mengenai ayat ini Ibnu Katsir meriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abuth Thufa’il ‘Amir bin Watsilah, bahwa Nafi’ bin ‘Abdil Harits pernah bertemu dengan Umar bin Khoththob di Asafan. Umar mengangkatnya menjadi pemimpin Mekkah lalu Umar berkata padanya, “Siapakah yang engkau angkat sebagai khalifah penduduk lembah?” Ia menjawab, “Yang aku angkat sebagai khalifah atas mereka adalah Ibnu Abzi, salah seorang budak kami yang telah merdeka.” Maka Umar bertanya, “Benar engkau telah mengangkat seorang mantan budak sebagai pemimpin mereka?” Dia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dia adalah seorang yang ahli membaca Kitabullah (Al-Qur’an), memahami ilmu faraidh dan pandai berkisah.” Lalu Umar berkata, “Sesungguhnya Nabi kalian telah bersada, “Sesungguhnya ALLAH mengangkat suatu kaum karena kitab ini (Al-Qur’an) dan merendahkan dengannya sebagian lainnya.” Hadits ini juga diriwayatkan Imam Muslim dari Az-Zuhri.

Dalam hadits di atas diceritakan sekalipun dia hanya seorang budak statusnya atau mantan budak, sesungguhnya dia akan menjadi hamba yang dimuliakan di sisi ALLAH oleh sebab ilmu yang dia miliki. Dan dalam hadits tersebut juga dikatakan bahwa ALLAH akan menghinakan siapapun yang tidak memiliki ilmu.
Dalam ayat yang lain ALLAH telah berfirman, “ALLAH menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-NYA. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman ALLAH).” (QS. Al-Baqarah: 269)

2. Menjadi orang yang bertaqwa

“Sesungguhnya yang takut kepada ALLAH di antara hamba-hamba-NYA hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu) (QS. Fathir: 28)
“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada ALLAH dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An-Nisa: 162)
Dari Mu’awiyah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ALLAH menghendaki kebaikan kepadanya, maka ia dipahamkan dalam agama ini.” (HR. Syaikhani)

Seorang yang berilmu akan mengerti apa yang diperintahkan ALLAH kepadanya dan mesti dijauhinya, apa yang halal dan apa yang haram. Dan dia juga akan selalu bersegera mengerjakan amal kebajikan karena dia mengerti nikmat yang tiada terhingga sebagai balasan atas ketaatannya. Dia juga mengerti apa akibat yang akan ditanggungnya apabila dia melalaikan perintah ALLAH dan melanggar apa yang dilarang-NYA.

3. Menjadi orang yang bermanfaat baik bagi dirinya dan orang lain

Dari Abu Musa, dia berkata, ‘Nabi SAW bersabda, “Perumpamaan apa yang aku diutus oleh ALLAH dengannya dari ilmu dan hidayah adalah bagaikan air hujan yang mengguyur bumi, maka ada di antara bagian bumi itu yang menerima air kemudian ia menumbuhkan rerumputan, dan ilalang yang banyak, dan ada sebagian lagi yang gersang yang menyimpan air…dan seterusnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa ilmu itu dapat memberikan manfaat kepada siapa yang saja yang menghendaki. Bahkan dikatakan bagi yang menghendaki kebaikan bagi kehidupan dunia dan akhiratnya hendaklah dia mengetahui ilmunya.

4. Dimudahkan Mendapatkan Surga

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka ALLAH mudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu, maka ia termasuk di jalan ALLAH sampai ia kembali.” (HR. Tirmidzi)

Bekal di Dunia dan Akhirat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Jika anak Adam telah mati maka terputuslah semua amalnya melainkan tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

5. Mendapat ridha ALLAH

“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari TUHAN-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya ALLAH adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”(QS. Al-Hajj: 54)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Dunia ini terlaknat, terlaknat apa yang ada di dalamnya, melainkan dzikir kepada ALLAH, dan taat kepada-NYA, dan orang yang berilmu serta yang mencari ilmu.” (HR. Tirmidzi)

Dari Abu Darda’, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka ALLAH akan memudahkan baginya jalan ke surga, dan sesungguhnya para malaikat akan membentangkan sayapnya kepada pencari ilmu sebagai keridhaan atas apa yang dia perbuat, dan sesungguhnya penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di laut pun akan memintakan ampun bagi orang seorang berilmu, dan keutamaan seorang yang berilmu atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas semua bintang-bintang, dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud)

Mengingat betapa banyaknya manfaat ilmu, terutama ilmu syar’i, maka sudah sepatutnya kita berlomba-lomba mencari dan mendapatkannya untuk diamalkan. Sebab beramala tanpa ilmu akan mengakibatkan amalan itu tersia-sia.
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)
"Dan perumpamaan-perumpamaan ini KAMI buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”(QS. Al-Ankabut: 43)