Rabu, 16 Juli 2008

ZINA (2)

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Maaidah: 90)

Ada gelombang yang lebih dahsyat dari Tsunami, ada banjir yang lebih mengerikan dari tragedi di Jember, ada badai yang lebih dahsyat dari puting beliung maupun lesus. Gelombang perzinaan, banjir pornografi dan badai budaya seks bebas di Indonesia.
 

Jutaan korban berjatuhan tanpa ada yang merasa belas kasihan. Tak ada yang coba mengulurkan tangan. Bencana yang menyapu dan meluluh-lantakkan siapapun yang dilewatinya. Tak peduli laki-laki atau wanita, rakyat atau pejabat, orang tua atau anak-anak. Bahkan bayi dalam kandungan pun turut menjadi korbannya. Dan pukulan bencana alam pun datang bertalu-talu sebagai peringatan ALLAH atas merebaknya zina. Tapi lihatlah, siapa yang mau peduli?

KONSPIRASIDemikian besar dampak zina bagi pelakunya, di dunia dan akhirat, juga bagi masyarakat di sekitarnya. Untuk meraih kesuksesan dalam proyek besar ini, Iblis mengerahkan pasukan terbaiknya dari golongan jin dan manusia.

Nabi shallallahu 'alaihi wassallam telah memperingatkan, “Jika datang pagi hari, Iblis menyebar tentaranya ke muka bumi lalu berkata, “Siapa di antara kalian menyesatkan seorang muslim akan aku kenakan mahkota di kepalanya.” Salah satu tentaranya menghadap dan berkata, “Aku terus menggoda si fulan hingga mau menceraikan istrinya.” Iblis berkata, “Ah, bisa jadi dia akan menikah lagi.” Tentara yang lain menghadap dan berkata, “Aku terus menggoda si fulan hingga ia mau berzina.” Iblis berkata, “Ya, kamu (yang mendapat mahkota).” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, dishahihkan Al-Albani)
 

Strategi yang mereka tempuh pada dasarnya sama dengan strategi yang pernah dilakukan Iblis. Di antaranya mengemas kemaksiatan dengan nama yang disukai banyak orang. Seperti ketika Iblis menggoda Adam dengan rayuannya untuk memakan buah terlarang, buah tersebut dinamakannya buah Khuldi (kekal/tidak pernah sirna), “Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS. Thaha: 120)
 

Maka demikian juga dengan para pengikut Iblis dari golongan manusia, mereka mewarisi cara Iblis ini. Mereka namakan pamer aurat sebagai ekspresi seni, sex bebas sebagai budaya modern dan tarian erotis sebagai kebebasan ekspresi.
 

Di sisi lain setan juga mengatakan ketaatan dengan nama yang menyeramkan, misal dijuluki dengan kolot, ketinggalan zaman dan sebutan buruk lainnya.
 

Contoh hal ini, saat terjadi kasus perselingkuhan antara Oknum Pejabat DPR (YZ) dengan Artis Dangdut (ME) banyak sekali mengalir simpati dari masyarakat baik bagi YZ maupun ME. Tapi hujatan datang bertubi-tubi ke Ustadz Kondang saat menikah lagi (poligami). Padahal secara jelas sekali perselingkuhan itu adalah Zina yang haram dan mendapat ancaman adzab dari ALLAH. Dan poligami adalah sunnatullah yang halal dan bukan merupakan aib bagi pelakunya.
 

Konspirasi antara setan jin dan manusia ini dalam berkampanye menggolkan zina sangat kreatif, inovatif dan kaya ide untuk menarik perhatian manusia. Kita lihat berbagai kemasan acara di TV sangat beragam dan sangat menarik, terobosan baru bisnis esek-esek selalu mendapat sambutan hangat dari orang-orang yang berhati belang. Baik yang diatasnamakan karya seni, hiburan, atau ‘nasihat-nasihat’ beracun. Selalu saja ada tren menyesatkan yang muncul lengkap dengan kemasan yang ditata apik untuk menutupi borok.

UMPANUntuk mendapatkan ‘mangsanya’ tentu Iblis memiliki umpan. Yang jelas umpan tersebut haruslah yang menarik dan disukai oleh ‘mangsanya’ tersebut.
 

Nabi shallallahu 'alaihi wassallam bersabda, “Tidak aku tinggalkan setelahku di tengah manusia fitnah yang lebih berat bagi kaum laki-laki dari fitnah wanita.”
 

Ibnu Abbas berkata, “Tidak ada kekufuran orang yang telah lalu kecuali di hadapan wanita, dan itu telah terjadi, dan yang menjadi kafir sisa mereka karena wanita.”
Sedemikian besar potensi wanita untuk menjerumuskan manusia ke dalam zina, maka Iblis dan antek-anteknya menjadikan mereka umpan untuk menjerat mangsanya menuju jurang zina.
 

Wanita-wanita tersebut adalah wanita-wanita asusila. Baik secara sadar atau tidak sadar wanita-wanita yang mengumbar aurat dan tak punya malu adalah umpan bagi Iblis untuk menjebak manusia keperangkap zina.

KAIL DAN JALAOrang yang memburu popularitas dan mengejar kekayaan dengan menjual tubuhnya sebagai umpan, para bos yang menggaji mereka sebagai pemancing, dan para penikmat yang haus akan sajian porno sebagai mangsanya. Adapun media adalah kailnya.
 

Mass media sangat efektif untuk menyebarkan propaganda dan kampanye zina di masyarakat. Media telah membuat opini manusia menjadi kacau, rasa malu dianggap sebagai musuh besar wanita untuk meraih karirnya. Seorang gadis yang malu memakai pakaian yang menampakkan pundaknya dianggap kurang pede, polos, lugu dan bahkan kuno. Setan telah memberi istilah baru bagi rasa tak tahu malu yakni ‘percaya diri’. Dengan media pula setan berhasil menobatkan manusia yang tak punya malu dan pengumbar aurat pembangkit syahwat itu sebagai idola.

1. Kampanye Zina di TV
Saat ini, kita lihat tanpa menafikan ada acara yang bermanfaat, Televisi adalah sarana pamer aurat. Di sinilah orang yang tak punya malu bebas berekspresi semaunya.
Di TV orang bisa menikmati pemandangan wanita berpose menantang, berpakaian minim dan bergaya genit. Televisi yang paling berjasa meninggikan derajat para selebritis di hadapan manusia, menjadi idola dan panutan.

TV juga mempromosikan ‘kehidupan malam’ atas nama hiburan, atau sekedar info tentang fenomena yang ada di kota-kota besar. Wawancara dengan pelaku seks bebas menjadi kesempatan pengumbar nafsu untuk unjuk gigi, memberikan alasan-alasan logis agar masyarakat memaklumi posisi mereka.
 

Modus lain untuk melestarikan dan membiasakan zina adalah membikin acara yang mengeksploitasi seksualitas dengan kemasan komedi atau lelucon. Ini adalah jurus jitu mengikis pandangan buruk masyarakat terhadap zina. Sehingga perselingkuhan dan seks bebas menjadi lelucon dan hiburan, bukan lagi sebagai perkara yang tabu dan dosa.
Ada lagi peran jahat TV, sinetron-sinetron yang mengarah pergaulan bebas mulai mengambil background anak-anak sekolah. Jelas ini berpotensi menyeret generasi muda ke arah free sex dini.
 

Eksploitasi besar-besaran terhadap tubuh wanita telah digelar di dunia televisi kita, baik dalam iklan, sinetron-sinetron kacangan terlebih dalam bursa musik dan hiburan.

2. Media Pornografi
Bagai jamur di musim hujan tabloid dan majalah yang menjajakan wanita pamer aurat semakin subur. Dengan mudah orang bisa mendapatkannya di lapak-lapak pinggir jalan.
Bisnis pornografi memang dipandang sebagai bisnis yang menguntungkan, maka tak heran jika cerita porno, gambar porno, foto porno, film porno, humor porno bahkan kartun porno pun akan merajalela sebagai komoditas ekonomi. Media massa, berlomba menyajikannya. Belum lagi VCD porno dan situs-situs porno di Internet.
 

Sudah banyak yang jadi korbannya. Sebut saja LM, bocah perempuan dipaksa berhubungan mesum oleh T, E dan A. Hal ini disebabkan karena hobi Nonton VCD porno. Di tempat lain, sebut DP, yang dijatuhi hukuman 4,5 tahun karena memperkosa ibu kandungnya sendiri, akibat ketagihan nonton VCD porno.
 

Selain itu pola pandang remaja terhadap seks pra nikah juga telah berubah. Di sebutkan bahwa sebuah penelitian Akademisi Udaya Bali menunjukkan tahun 1993 bahwa 23% mahasiswa dan 18% mahasiswi Denpasar menyetujui hubungan seksual pra nikah. Tahun berikutnya di Yogyakarta, menunjukkan 22% pelajar SMA menyetujui hubungan seks pra nikah. (bersambung insya ALLAH)

(Sumber: Sayembara Iblis, Abu Umar, Wafa)