Kamis, 26 Juni 2008

Jagalah Dirimu & Keluargamu

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Qs. At-Tahrim: 6)

Jagalah Pendidikan Anak-Anakmu
Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses dan bahagia dalam hidupnya. Sehingga, para orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk masuk ke sekolah yang mereka anggap dapat mengantarkan anaknya ke pintu gerbang kesuksesan.
Tapi sangat disayangkan sekali, mungkin karena terlalu terobsesi agar anaknya menjadi orang sukses, terkadang membuat sebagian orang tua tidak lagi menimbang aspek-aspek lain, seperti apakah sekolah tersebut membahayakan aqidah dan iman anak-anak mereka ataukah tidak. Mereka tidak terlalu memperdulikan itu, bagi mereka yang penting anaknya sekolah di sekolah yang bermutu titik. Apakah sekolah itu sekolah kristen atau bukan mereka tidak perduli.
Atau ada juga sebagian orang tua yang karena desakan ekonomi, iming-iming bebas biaya dan berbagai bantuan, akhirnya merelakan anaknya untuk bersekolah di sekolah kristen. Sungguh sangat disayangkan sekali dan juga sangat mengkhawatirkan, bila para orang tua merelakan anak-anak mereka bersekolah di sekolah kristen tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan aqidah dan iman anak-anak mereka.
Sekolah-sekolah kristen itu, sudah tentu visi dan misinya adalah untuk menjadi lembaga pengembang agama kristen, siswa mereka akan dididik dengan pendidikan yang diwarnai oleh kekristenan. Pastilah mereka menginginkan para siswanya menjadi kristiani. Sehingga tidak mungkin di sekolah kristen akan diajarkan pelajaran agama Islam.
Berbagai mudharat dialami oleh siswa muslim yang bersekolah di sekolah kristen itu, seperti, mereka tidak mendapatkan pendidikan agama Islam yang merupakan haknya, tidak dapat menjalankan shalat Jumat, diwajibkan mengikuti pelajaran agama kristen atau mengikuti acara keagamaan mereka,Bahkan siswa putri yang muslim dilarang untuk mengenakan jilbab.
Ada juga sebuah sekolah kristen yang ’mengusir’ guru agama Islam yang dikirimkan dari Dinas Diknas untuk menjadi guru agama di sekolah tersebut, padahal menurut undang-undang pendidikan sebuah sekolah wajib menyediakan guru mata pelajaran agama Islam apabila banyaknya siswa muslim mencapai minimal 40 orang. Sedangkan di sekolah-sekolah kristen itu, siswa muslim bahkan bisa mencapai 80%, dan siswa kristennya hanya sekitar 20%.
Fenomena di atas seharusnya menyadarkan para orang tua akan keselamatan aqidah dan iman anak-anak mereka, agar jangan asal menyekolahkan anak. Apalagi kalau kita mengetahui para misionaris sangat gencar melakukan kristenisasi kepada umat Islam. Berbagai cara mereka lakukan agar umat Islam murtad dari agamanya. Dan salah satunya adalah menggunakan jalur pendidikan, dari TK sampai ke Perguruan Tinggi, dengan berbagai iming-iming bebas biaya, bea siswa, hadiah dan bantuan alat-alat sekolah.
Sungguh para orang tua yang merelakan anak-anaknya sekolah di sekolah kristen itu, sama saja menyerahkan anak mereka ke mulut harimau kekafiran, yang setiap saat siap menerkam aqidah dan iman anak-anak mereka. Apakah tak terpikir di benak para orang tua itu, jika anaknya melepaskan aqidah dan imannya, maka anak-anak mereka itu menjadi kafir, dan berarti para orang tua merekalah yang menjerumuskan anak-anaknya ke neraka. Naudzu billah.
ALLAH telah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk menjaga diri dan kelurganya dari api neraka. ALLAH berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Maksud memelihara dalam ayat tersebut, menurut Adh-Dhahak dan Muqatil bin Hayyan, dalam Tafsir Ibnu Katsir, adalah: ”Setiap muslim berkewajiban mengajari keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, berbagai hal berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan ALLAH Ta’ala kepada mereka dan apa yang diarang-NYA.”
Pendidikan anak adalah orang tua yang paling berhak dan paling bertanggung jawab atas pendidikan anaknya, untuk menjadikan anaknya sebagai Mukmin, Yahudi, Nasrani atau Majusi.
Rasulullah SAW telah bersabda, ”Tidaklah seorang anak lahir melainkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tualah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi. (HR. Muslim)
Demikianlah, maka suatu kesalahan besar jika anak-anak muslim sekolah di sekolah kristen, karena tidak akan mungkin mereka dapat mengenal agama Islam dan tidak akan mungkin mereka dapat melaksanakan agama dengan baik di sekolah-sekolah tersebut, bahkan mereka setiap hari disodori dengan kekafiran kepada ALLAH. Wa’iyadzubillah.

Jagalah Pergaulan Mereka
Saat ini, terjadi pula fenomena yang juga menyedihkan, yaitu sebagian orang tua sduah sangat kurang memperhatikan pergaulan anak-anak mereka. Mereka kurang perhatian dengan siapakah anak mereka bergaul, dan apa yang anak mereka lakukan dengan teman-teman pergaulannya.
Padahal, pergaulan anak-anak kaum muslimin pada saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Di antara anak-anak kaum muslimin itu, sudah sangat jarang yang menegakkan shalat lima waktu, taat kepada orang tua, dan sangat banyak yang tidak faham dan tidak peduli dengan ajaran-ajaran agamanya.
Bahkan berbagai penyimpangan mereka lakukan, seperti menggunakan obat-obatan narkoba, minum keras dan merokok. Ditambah lagi saat ini beredar dengan bebas gambar-gambar dan film forno, baik di VCD atau HP, bahkan baru-baru ini beredar video mesum yang dilakukan oleh oknum anak smp dan anak sma. Hal ini, disebabkan dan juga menyebabkan semakin gencarnya pergaulan bebas, yaitu bebas pacaran dan perzinahan. Maka tidak lagi mengherankan bila telah banyak anak usia smp hamil di luar nikah dan menggugurkan kandungan.
Juga tak kalah dari gaya dan cara mereka berpakaian. Anak-anak perempuan kaum muslimin saat ini, sudah terbiasa dan tidak malu lagi memakai pakaian yang mengumbar aurat, pakaian yang serba ketat, tipis dan serba pendek. Juga anak laki-laki memakai berbagai asesori, seperti anting, kalung, tato dan sebagainya.
Belumkah sadar para orang tua, bahwa berbagai kerusakan dari anak-anak mereka adalah karena lemahnya kontrol, sikap permisif (serba boleh), dan kurangnya teladan dari mereka para orang tua.
Maka, sungguh mereka para orang tua akan dimintai pertanggung jawaban oleh ALLAH atas pendidikan anak-anaknya. ALLAH berfirman, ”Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban- beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.” (QS. Al-’Ankabuut: 13)

Wallahu a’lam.