“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada ALLAH bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan ALLAH maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya ALLAH berbuat apa yang DIA kehendaki.” (QS. Al-Hajj: 18)
Ustadz Abdul Halim Khafajah pernah bercerita, ada seorang Jerman melihat seorang Muslim sedang bersujud. Orang Jerman tersebut berdecak kagum melihat gerakan sujud orang Muslim tersebut. Dan, hal itu memaksanya sabar menunggu orang muslim tersebut menyelesaikan shalatnya. Usai orang Muslim shalat, orang Jerman itu mendekat kepadanya dan bertanya tentang makna gerakan-gerakan yang tadi dia lakukan, terutama gerakan sujud. Orang Muslim tersebut pun menjelaskan makna, hikmah dan pengaruh shalat, kepada orang Jerman tersebut. Setelah mendengar uraian orang Muslim tersebut, orang Jerman tesebut geleng-geleng kepala, takjub, sekaligus bahagia tiada tara. Sebab ia menemukan apa yang ia cari selama bertahun-tahun.
Ia jelaskan kepada orang Muslim itu latar belakang kekagumannya. Orang Jerman itu bercerita, bahwa ia menderita penyakit psikologi (bathin) dan tekanan jiwa terus-menerus. Herannya, setiap kali ia menempelkan keningnya ke tanah, ia merasakan ketenangan. Jika tekanan jiwa menyerangnya, maka ia tempelkan keningnya ke tanah. Lalu saat itu pula ia merasakan ketenangan. Hal itu terus ia kerjakan, hingga akhirnyaia bertemu orang Muslim tersebut dan tahu rahasia ketenangan yang ia rasakan.
Setelah itu, orang Jerman itu dibawa orang Muslim tersebut ke Islamic Centre, di Munich. Di sana, orang Jerman tersebut diberi penjelasan tentang Islam oleh petugas terkait. Usai menerima penjelasan tentang Islam, orang Jerman itu menyatakan masuk Islam. Sujud itulah yang menyebabkan ia masuk Islam.
Manfaat Sujud
Sujud mengandung makna ketundukan, kepasrahan, kekhusu’an dan sikap merendahkan diri, serta menunjukkan penyembahan pelakunya kepada pihak yang dijadikan tujuan sujud. Di dalam sujud pula, pelaku sujud menghilangkan sifat kesombongannya, yaitu dengan menempelkan kening dan hidung ke tanah.
Tidak diragukan lagi, banyak bertaqarrub kepada ALLAH dengan banyak bersujud, berdoa di dalamnya, menangis, takut dan berharap serta bertasbih dan bertahmid, akan membuahkan hubungan yang sangat kuat antara seorang hamba dengan ALLAH, yang akan memberikan hasil-hasil yang positif dalam kehidupan seorang hamba.
Diantara manfaat sujud itu antara lain:
- Ada Tanda Di Wajah Mereka
“Muhammad itu adalah utusan ALLAH dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia ALLAH dan keridhaan-NYA, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” (QS. Al-Fath: 29)
Ibnu Abbas mengatakan, “Tanda-tanda mereka tampak di wajah mereka, maksudnya tanda yang baik”. Juga Sayyid Quthb mengatakan, “Tanda di wajah mereka ialah kesucian, sinar, kejernihan, kebeningan, dan sayu ekses ibadah tapi terlihat hidup, mempesona dan lembut. Tanda di wajah itu bukan tanda hitam di wajah…”
- Meninggikan Derajat dan Menghapus Kesalahan
Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah engkau banyak bersujud kepada ALLAH. Sebab, jika engkau sujud kepada ALLAH sekali saja, maka ALLAH meninggikanmu satu derajat dengan sujud itu dan menghapus kesalahanmu. (HR. Muslim)
- Sangat Dekat dengan ALLAH
Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Seorang hamba sangat dekat dengan TUHAN-nya saat ia sujud. Karena itu, perbanyaklah berdoa saat itu.”
“Dan KAMI sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji TUHAN-mu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat)” (QS. Al-Hijr: 97-98)
Juga Rasulullah SAW pernah memerintahkan kepada Bilal, “Hai Bilal, kumandangkan iqamah untuk shalat. Hiburlah kita dengan shalat (HR. Ahmad)
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan TUHAN-mu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka, dan sebutlah nama TUHAN-mu pada (waktu) pagi dan petang, dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-NYA dan bertasbihlah kepada-NYA pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS. Al-Insaan: 24-26)
Kekhusyu’an itu merupakan hasil sekian banyak ibadah. Misalnya membaca Al-Qur’an, dzikir, doa, tafakur dan lain sebagainya. Tapi ibadah yang paling banyak menumbuhkan kekhusyu’an ialah sujud kepada ALLAH. Dengan sujud kekhusyu’an meningkat karena kedekatan kepada ALLAH. “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Isra’: 109)
- Ada Tanda Putih di Kening
“Setiap orang dari umatku aku kenali pada hari kiamat.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana engkau bisa mengenalinya, di tengah kerumunan manusia yang banyak sekali?” Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimana pendapatmu, kalau engkau masuk ke tempat kumpul kuda, di dalamnya ada kuda hitam pekat dan kuda yang wajah dan kakinya putih; bukankah engkau dapat mengenali mana kuda putih dan kuda hitam?” Para sahabat berkata, “Ya,betul.” Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari itu (kiamat), umatku punya tanda putih (di kening) karena sujud dan tanda cemerlang (di tangan dan kaki) karena wudhu.” (HR. Ahmad)
Jika seseorang membaca ayat sajadah, lalu ia sujud, maka setan menyingkir lalu menangis. Setan berkata, ‘Ah, celakanya aku, orang itu disuruh sujud lalu ia sujud dan ia pun masuk surga. Sedang aku disuruh sujud, tapi aku menolak. Akibatnya aku masuk neraka’. (HR. Muslim)
“Setelah ALLAH selesai memutuskan perkara seluruh hamba-NYA dan ingin mengeluarkan penghuni neraka yang DIA kehendaki dengan rahmat-NYA, maka DIA memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan dari neraka siapa saja yang tidak menyekutukan ALLAH dengan sesuatu apapun di antara orang-orang yang dikehendaki ALLAH untuk DIA rahmati, yaitu orang-orang yang bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali ALLAH. Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan tanda sujud. Neraka menelan apa saja pada manusia, kecuali bekas sujud, sebab ALLAH mengharamkan neraka menelan bekas sujud. Lalu, mereka keluar dari neraka dalam keadaan terbakar. Kemudian mereka disiram air kehidupan, lalu mereka tumbuh di bawah air itu seperti biji-bijian tumbuh di tanah bekas banjir.” (HR. Bukhari)
Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami RA bercerita, ‘Aku pernah menginap di tempat Rasulullah SAW. Aku datang kepada Rasulullah SAW dengan membawa air wudhu dan kebutuhan beliau, tiba-tiba beliau bersabda kepadaku, ‘Mintalah.’ Aku berkata, ‘Aku minta kepadamu agar dapat menemanimu di surga.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada permintaan lain?’ Aku berkata, ‘Itu saja.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Bantulah aku, dengan banyak sujud.’ (HR. Muslim)
Sumber Tulisan: “Taujih Ruhiyah” oleh Abdul Hamid Al-Bilali, Penerbit An-Nadwah