Senin, 30 Juni 2008

DAJJAL

Seorang Khatib Jumat di sebuah masjid dengan lantang mengatakan, sebuah negara di benua Amerika adalah Dajjal. Dajjal itu adalah simbol kezholiman katanya berapi-api membakar jamaah.
Mayoritas jamaah pun mengangguk sebagai tanda setuju atas pernyataan khatib tadi. Sedikit sekali, bahkan dalam hitungan jari jamaah yang menggelengkan kepala. Pendapat senada tentang simbolisasi Dajjal dengan kezholiman, kerusakan dan sebagainya memang sangat santer terdengar di belahan bumi nusantara.
Simak pendapat al-Maududi seperti diituturkannya dalam Rosail wa Masail hal 57, “Rasulullah menganggap bahwa Dajjal akan keluar di masa beliau atau dekat dengan masa beliau. Namun, anggapan ini telah lewat 1350 tahun silam lamanya dan beberapa abad yang panjang, tetapi Dajjal belum keluar. Maka anggapan Nabi itu tidak benar.” Masih menurut al-Maududi, “Seluruh riwayat dan hadits seputar Dajjal hanyalah logika dan pendapat beliau saja, yang mana beliau sendiri ragu akan hal itu.”
Sedangkan pendapat Muhammad Abduh dalam Tafsir al-Manar 3/317 mengatakan,”Bahwa Dajjal adalah simbol khurafat, kebohongan dan kerusakan.” Pendapat senada diungkapkan oleh Muhammad Fahim Abu ‘Ubbiyah.
Hal ini sangat mirip dengan yang diungkapkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam al-Musnad I/24, ad-Dani dalam al-Fitan 2/23 serta dihasankan oleh al-Albani dalam Qishashatu al- Masih hal 30, “Ketahuilah bahwa akan ada suatu kaum setelah kalian yang mendustakan hukum rajam, Dajjal, syafaat, siksa kubur dan dikeluarkannya suatu kaum dari neraka setelah hitam kelam.”
Jadi tak aneh bila pendapat di atas sangat mengemuka bahwa Dajjal itu tak lebih dari sekedar simbol kezholiman dan kerusakan. Padahal dari Abu Hurairah, Rasulullah telah mengatakan: “Tidak ada dari seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan dari Dajjal yang buta. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sedangkan Rabb kalian tidaklah buta dan tertulis antara kedua matanya ‘KAFIR’.” (HR. Bukhari no. 7131 dan Muslim No. 2933)
Tiga tahun sebelum kemunculan Dajjal, menurut Syaik al-Albani dalam Qishashatu al-Masih hal 26, manusia dilanda kesulitan hidup. Mereka ditimpa kelaparan yang sangat. Tahun pertama, ALLAH memerintahkan langit agar menahan sepertiga hujannya, menyuruh bumi menahan sepertiga tumbuhannya. Pada tahun kedua, ALLAH memerintahkan langit agar menahan dua pertiga hujannya, lalu menyuruh bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Kemudian tahun ketiga, ALLAH menyuruh langit menahan seluruh hujannya sehingga sama sekali tidak turun hujan, dan menyuruh bumi menahan seluruh tumbuh-tumbuhannya. Sehingga tumbuh-tumbuhan hijau tidak sama sekali tumbuh dan tidak ada seekor binatang pun melainkan mati kecuali yang dikehendaki oleh ALLAH. Apa yang dapat menghidupkan manusia pada saat itu? Jawabnya: “Bacaan Tahlil, Takbir, Tasbih dan Tahmid, dan itu berfungsi seperti makanan bagi mereka.”
Menurut Hadits Muslim, Dajjal akan muncul dari belahan timur yang bernama Khurasan, dari arah Khallah yang terletak anatara Syam dan Irak. Ia akan membuat kerusakan ke arah kanan dan kiri. Awal kemunculannya mengklaim dirinya sebagai nabi dan tidak ada nabi setelahnya. Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari, sehari seakan setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan, kemudian berikutnya seperti hari-hari biasa. Kemunculannya seperti yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad, Muslim, Abu Dawud dan lainnya, ketika manusia berselisih pendapat dan berpecah belah, saling dengki, semangat keagamaan lemah, hubungan antara satu dengan yang lain buruk, serta orang –orang Romawi tiba di al-A’maaq atau di Dabiq untuk menghadapi pasukan terbaik kaum muslim saat itu. Sedangkan kecepatan Dajjal di atas bumi, menurut hadits Muslim No. 1252, seperti hujan yang dihembuskan angin.

KAPAN DAJJAL MUNCUL
Dajjal pasti akan muncul di tengah-tengah kalian. Sesunguhnya kemunculannya adalah benar. Adapun kemunculannya sudah dekat, maka (bisa dikatakan) kata al-Bazzar dari Abu Hurairah, segala sesuatu yang akan tiba adalah dekat. Ia muncul, seperti diriwayatkan Muslim VIII/194 dan Ibnu Hibban dalam ash-Shahih, karena ada sesuatu yang membuat dia marah dan dia tidak akan muncul, sebagaimana disebutkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir XX/401/953, sehingga harta warisan tidak dibagikan dan orang tidak merasa gembira mendapat harta rampasan perang.

PENDUKUNG DAJJAL
Paling tidak ada 3 (tiga) kelompok yang secara dominan pendukung Dajjal. Siapakah mereka? Mereka adalah Yahudi Ashbahan, kaum wnita dan kelompok khawarij.
“Akan mengikuti Dajjal tujuh puluh ribu Yahudi Ashbahan, mereka mengenakan jubah.” (HR. Muslim 2944)
Disebutkannya Yahudi Bani Ashfahan (Iran) secara khusus, menurut Syaikh Salim ibnu ied al-Hilali dalam kasetnya Syarh Ushul Sunnah Ahmad bin Hambal no. 9, karena hubungan yang sangat erat dengan Syi’ah. Sejarah mencatat bahwa kaum Syi’ah sepanjang masa selalu membantu kaum Yahudi menghancurkan kaum muslimin, tidak seperti yang digambarkan oleh media sekarang kaum Syi’ah mengusir Yahudi dan memerdekakan diri dari Yahudi.
Sedangkan kelompok Pendukung kedua –berdasarkan hadits Imam Ahmad 7/190 dengan sanad shahih dari Ibnu Umar, bahwa Nabi SAW bersabda, “Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke istrinya, ibunya, putrinya, saudarinya dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal.”
Terakhir Kelompok Khawarij, “Akan muncul suatu kelompok yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai pada tenggorokan mereka. Setiap kali muncul, mereka dibasmi habis hingga keluar pada pasukan besar mereka Dajjal.” (HR. Ibnu Majah 174)

CIRI-CIRI DAJJAL
Syaikh al-Albani menyebutkan ciri-ciri Dajjal, yaitu :
1. Mata sebelah kiri tidak nampak dalam riwayat lain buta sebelah mata (ath-Thabrani dari Ibnu Mughafal, Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dari Hudzaifah).
2. Di atas matanya ada selaput mata yang menebal (Ahmad dari al-Hasan al-Bashri)
3. Mata sebelah kanan seperti buah anggur yang terapung (Ibnu Huzaimah)
4. Diantara kedua matanya tertulis ‘KAFIR’ yang hanya dapat dibaca oleh orang mukmin (Abdurrazaq, Ahmad, Muslim, at-Tarmidzi dan Abu ‘amr ad-Dani)
5. Rambutnya keriting dalam riwayat lain rambutnya kusut dan tidak rapi (Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah dari Hudzaifah)
6. Berpostur tubuh pendek, berkaki bengkok, bermata hitam dan lebar seperti Abdul ‘Uzza bin Qathan (Ahmad, Muslim, Abu Dawud, at-Tarmidzi, Ibnu Majah)
7. Mampu menyembuhkan orang yang buta dan sakit kulit (kusta).
8. memiliki cacat atau hina (Ahmad, Ibnu Huzaimah, Ibnu Hibban)
9. berkulit sawo matang (Ahmad dalam al-Musnad dan Hanbal bin Ishaq)

MENEBAR FITNAH
Dajjal akan banyak menebar fitnah, diantaranya adalah:
1. Mampu menurunkan air hujan untuk menumbuhkan tanaman dan tumbuhan (HR. Muslim 1252)
2. Membawa sesuatu seperti wujud Surga dan Neraka. Surganya-sebenarnya-adalah neraka dan Neraka-sebenarnya-adalah surga (HR. ad-dani)
3. memliki dua sungai yang mengalir, salah satunya-secara kasat mata- air yang berwarna putih dan yang lain-secara kasat mata-api yang menyala-nyala (HR. Ahmad)
4. membangkitkan orang yang sudah mati, padahal setan muncul yang diserupakan dengan orang yang sudah mati tersebut.
5. mampu menguasi orang lalu membunuhnya dengan cara digergaji sehingga terbelah menjadi dua bagian
“Seseorang tidak akan terfitnah apabila mengatakan ‘Rabbku ALLAH’ sedang bagi yang berkata ‘Engkau (Dajjal) Rabbku’ maka ia akan terfitnah.” sebagaimana yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mughafal (HR. ath-Thabrani)

BERLINDUNG DARI DAJJAL
1. Membaca sepuluh ayat pertama surat al-Kahfi, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No. 809 dari Abu Darda’, bahwasnya Rasulluah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari surat al-Kahfi, maka dia akan dijaga dari fitnah Dajjal.”
2. Membaca doa ketika duduk Tasyahud akhir seperti riwayat Muslim 588, “Allahumma inni a’udzubika min adzabi jahannam wamin adzabil qabri, wamin fitnatil mahya wal mamat, wamin syarra fitnatil masihiid dajjal (Ya ALLAH, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta jeleknya fitnah Dajjal)

Jadi, Dajjal itu memang bukan sekedar simbol tapi suatu REALITA.

Wallahu A’lam.