Rabu, 25 Juni 2008

Sebelum Terjadi

Joha Menyuruh anak perempuannya membawa buyung untuk diisi air dan memperingatkan jangan sampai buyungnya pecah, “Jika sampai pecah aku tempeleng kamu!” katanya mengancam. Begitu selesai bicara, Joha langsung menempeleng anaknya hingga menangis.
Orang yang kebetulan lewat dan melihat kejadian itu pun menegurnya, “Lho, anda ini bagaimana, anak anda belum memecahkan buyung kok sudah anda tempeleng?”
“Anda ini bodoh benar!” sergah Joha, “Saya menempelengnya agar dia tahu sakitnya hukuman, sehingga dia hati-hati. Lagipula kalau sudah pecah, apa gunanya menempelengnya?”